jeritan di tanah gersang
Terik matahari menyengat perih
Debu-debu menempel risih
Tanah retak, rumput kering merintih
Di bagian ujung bumi ini.....
Bermimpi hujan turun kembali
Atau sekadar embun di pagi hari
Disana...ditempat yang jauh dari kemilau dunia
Disaat yang lain berharap nikmat
Disaat kita berselimut hangat
Di kala itu dia sekarat
Di hari itu dia berteriak serak
Berharap iba pada dunia yang congkak
Hingga tanpa daya lemah tergeletak...
Wahai dunia........
Tidakkah kau dengar jerit tangisnya?
Tidakkah kau lihat nanar matanya?
Tidakkah kau rasa perih hidupnya?
Dia tak ingin istana menyala
Mereka tak minta kemilau emas di raga
Hanya setitik cinta dari sang penguasa
Atau seteguk air di bejana
Tak sanggupkah kita?
Debu-debu menempel risih
Tanah retak, rumput kering merintih
Di bagian ujung bumi ini.....
Bermimpi hujan turun kembali
Atau sekadar embun di pagi hari
Disana...ditempat yang jauh dari kemilau dunia
Disaat yang lain berharap nikmat
Disaat kita berselimut hangat
Di kala itu dia sekarat
Di hari itu dia berteriak serak
Berharap iba pada dunia yang congkak
Hingga tanpa daya lemah tergeletak...
Wahai dunia........
Tidakkah kau dengar jerit tangisnya?
Tidakkah kau lihat nanar matanya?
Tidakkah kau rasa perih hidupnya?
Dia tak ingin istana menyala
Mereka tak minta kemilau emas di raga
Hanya setitik cinta dari sang penguasa
Atau seteguk air di bejana
Tak sanggupkah kita?
0 komentar:
Posting Komentar